Kamis, 29 Maret 2012

Aliran-Aliran Psikologi


ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI

1.       ALIRAN PSIKOANALISIS
A.      SIGMUND FREUD (1856-1939)
Menurut Freud, Mind pada dasarnya dibagi atas kesadaran (conscious) dan ketidaksadaran (unconscious) serta ada pula Prasadar (preunconscious). Manusia berperilaku karena insting seksual  (tidak sadar/unconcious) yang bersumber dari Pleasure atau libido.

kesadaran (conscious), Prasadar (preunconscious), dan ketidaksadaran (unconscious)
Dianalogikan sebagai “Gunung Es”. Unconscious merupakan bagian terpenting dari Mind yang paling sedikit dapat diakses dan merupakan tempat menentukan kekuatan kepribadian. Di sana memori yang telah di repress dari kehidupan awal, sumber kekuatan fisik, dan insting. Preunconscious merupakan jembatan yang memisahkan antara conscious dan unconscious. Di sana dimuat memori dan ide-ide yang dapat selalu siap di recall (ingat). Conscious sendiri hanya berisi sebagian kecil dari Mind, pikiran yang mana seseorang sadar atas setiap momen yang diberikan.

Struktur kepribadian menurut Freud :
-          ID, merupakan struktur kepribadian paling mendasar dari kepribadian. Merupakan bagian dari ketidaksadaran yang menuntut kepuasan untuk diwujudkan
-          EGO (asas kenyataan), merupakan pengembangan dari Id, dan mengontrol kesadaran . Ego menunjukkan aktivitas psikologis, serta mengontrol antara permintaan ID dan SUPEREGO.
-          SUPEREGO (asas moralitas), merupakan kesadaran tertinggi manusia yang terbagi kedalam dua subsistem yaitu Batiniah (conscience) yang terdiri atas hal yang salah dan hal yang tidak boleh dilakukan,  dan Ego-Ideal yang terdiri atas hal yang benar dan besar.

Tahapan perkembangan Psikoseksual :
-          Fase Oral ( 0 - 18 bulan ): Area pusat Kenikmatan Terletak di mulut
-          Fase Anal (18 bulan – 3.5 tahun) : Area pusat kenikmatan terletak di Anus
-          Fase Phalic ( 3 – 5 tahun) : Area pusat kenikmatan terletak pada alat kelamin (genital) serta berkembangnya Oedipus kompleks dan electra kompleks
-          Fase Laten (5/ 6 tahun – 12/13 tahun) : Mulai tertarik kepada lawan Jenis
-          Fase Genital ( masa Dewasa) : Menjalin hubungan cinta dan pernikahan hingga pada keintiman hubungan seksual.
B.      ALFRED ADLER (1870-1937)
Tidak setuju dengan teori Freud tentang perilaku yang didorong libido seksualitas. Adapun Adler memandang manusia lebih Positif dan sosialis. Bagi Adler, kesadaran merupakan aspek terpenting dari Mind (pikiran).

Beberapa Teori yang dikemukakan Adler:
1.       Inferioritas dan Kompensasi
Manusia berperilaku sebagai wujud kompensasi/pengganti atas kekurangan yang dimilikinya.
2.       Tuntutan Dinamis dan keunggulan (Dynamic strivings and superiority)
Setiap individu memiliki motivasi bawaan yang menggerakkan manusia untuk bertahan hidup dan mengembangkan diri.
3.       Minat Sosial
Manusia mempunyai 3 keterkaitan social, yaitu : pekerjaan, masyarakat dan cinta.
minat sosial potensial tidak dapat terlepas dengan mana seseorang dapat merespon situasi social

C.      CARL  JUNG (1875-1961)
Carl Jung juga mengemukakan teori kesadaran dan ketidaksadaran seperti Freud. Ia membagi Ketidak sadaran ke dalam dua bagian yaitu :
a.       Ketidaksadaran Personal (Personal unconscious),  paling dekat dengan kesadaran dan memuat memori atau ingatan yang direpres atau ditahan dan dilupakan dari awal kehidupan, seperti pengalaman pahit. Hal tersebut berbeda dan memiliki keunikan pada masing-masing individu tergantung pada pengalaman masa lalu yang dimiliki.
b.      Ketidaksadaran kolektif (collective unconscious), merupakan fondasi dasar seluruh  struktur kepribadian . Adapun ketidaksadaran kolektif menurut Jung diturunkan secara hereditas, dan sudah ada sebelum manusia diciptakan. Seperti rasa cinta kepada ibu, takut pada ular, dan mengenal  Tuhan.
Archetypes
1.       Persona, sebenarnya muncul dari ketidaksadaran untuk mengambil bentuk “topeng” dan menjadi kepribadian umum kita. Itu merupakan pengalaman dari tata cara social. Kadang-kadang, itu menjadi kepribadian yag kita “hidupkan” untuk mengesankan orang lain. Melalui usia yang sudah tidak terbilang, seseorang menggunakan topeng, berbicara psikologis, jadi archetype dari persona telah tersusun.
2.       Anima, adalah feminimitas pada pria dan maskulin pada wanita. Dalam hal ini semua orang adalah bisexual—memuat antara maskulin dan feminism. Melalui anima-animus kita mampu memahami perbedaan jenis kelamin. Sebagai seorang pria, kita memproses sebuah anima yang memampukan saya memahami istri dan perempuan lain lebih baik.
3.       Shadow, mewakili sisi gelap dari alam kita. Itu memuat insting-insting yang dapat membawa kita dari bentuk yang paling rendah.
4.       Self, adalah salah satu system penting dari kepribadian. Hal tersebut mewakili tuntutan manusia untuk persatuan dan keutuhan.



D.      KAREN HORNEY (1885-1952)
Salah satu karyanya yang paling penting adalah dasar kecemasan (basic anxiety). Hal tersebut tidak diturunkan, tetapi diproduksi oleh budaya yang dimiliki dengan pengasuhan. Dasar kecemasan adalah perasaan tidak berdaya dalam sebuah tantangan dunia. Rasa tidak berdaya dapat menjadi kondisi utama untuk berbagai kesulitan kepribadian.
Teori Horney yang paling terkenal adalah “Neurotic”. Ia menekankan adanya hubungan yang jelas antara neurosis dengan kehidupan sehari-hari yang dijalani penderita neurosis. Horney berpendapat bahwa sebenarnya neurosis adalah cara yang digunakan manusia untuk menjalani hubungan dengan manusia lainnya. Beberapa kebutuhan Neurosis adalah sebagai berikut :
1.       Neurosis membutuhkan kasih sayang dan pengakuan (dipuji dan dikagumi)
2.       Neurosis membutuhkan mitra (menyerah dan dilindungi)
3.       Neurosis butuh untuk membatasi kehidupan seseorang (kesopanan yang
Berlebihan dan isolasi)
4.       Neurosis membutuhkan Daya (membenci kelemahan dan memuliakan kekuatan)
5.       Neurosis membutuhkan eksploitasi atas orang lain (untuk Menang, untuk memperoleh keuntungan dari pihak lain)
6.       Neurosis membutuhkan kehormatan (menerima penghargaan publik)
7.       Neurosis membutuhkan kekaguman pribadi (tersanjung dan terpuji)
8.       Neurosis membutuhkan Ambisi dan pencapaian pribadi (Kekayaan dan ketenaran, terlepas dari konsekuensi)
9.       Neurosis membutuhkan swasembada dan kemandirian (mengatur seseorang terlepas dari orang lain)
10.   Neurosis membutuhkan kesempurnaan (menjadi sempurna dan peka terhadap kritik)

E.       ERIK ERIKSON (1902-1994)
Erik Erikson terkenal dengan teori tentang delapan tahap perkembangan pada manusia. Erikson menjadi terkenal karena upayanya dalam mengembangkan teori tentang tahap perkembangan manusia yang dirintis oleh Freud. Erikson menyatakan bahwa pertumbuhan manusia berjalan sesuai prinsip epigenetik yang menyatakan bahwa kepribadian manusia berjalan menurut delapan tahap.
1.       Masa Bayi : Tahap Oral-sensory
Persoalan utama ialah kepecayaan vs ketidakpercayaan. Sebagai contoh, Jika perawatan baik, melibatkan pemuasan atas rasa lapar dan memberikan kasih sayang, rasa percaya akan terbangun. Jika rasa lapar diabaikan atau jika ibu khawatir berlebihan akan mendatangkan ketidakpercayaan.
2.       Masa Tegap : Fase Anal (0—1 tahun)
Persoalan utama ialah otonomi vs rasa malu atau ragu. Sebagai contoh, Pada Fase ini anak dilatih untuk menahan atau mengeluarkan kotoran dasar dari tubuhnya. Jika latihannya sukses, maka anak akan mampu mengatur ataupun mengendalikan dirinya dan mampu bertindak atas dirinya sendiri. Apabila gagal, maka kegagalan dan hukuman akan menimbulkan rasa malu.
3.       Masa bergerak : Fase Genital (1—3 tahun)
Pada masa ini anak belajar membedakan antara dua jenis kelamin.  Persoalan utama ialah Inisiatif vs rasa bersalah. Dengan meningkatnya pergerakan, prestasi baru adalah mungkin, meningkatkan insiatif, diikuti oleh pernyataan puas atas prestasi.
4.       Fase Laten (6—10 tahun) 
Anak belajar untuk berusaha menjadi ahli dalam pelajaran sekolah. Persoalan utama ialah keja keras vs inferioritas. Kesuksesan seseorang dalam berusaha menghantarkannya pada rasa industry, sementara kegagalan di sekolah atau prestasi yang lain dan hubungan dengan teman menghantar pada inferioritas.
5.       Remaja (10—20 tahun)
Periode ini diawali dengan pubertas dengan ciri bangkitnya rangsangan seksual. Persoalan utama ialah identitas vs persoalan identitas, dan bertugas mengembangkan  rasa jati diri. Periode ini merupakan periode berkelompok atau “golongan” dibentuk, bagian pemenuhan kebutuhan identifikasi seseorang, dan jati diri dicapai dengan menetapkan peranan gender.
6.       Dewasa Awal (20-an—30-an tahun)
Merupakan periode setelah usia sekolah, dimana termasuk di dalamnya mendapatkan pekerjaan untuk menopang mata pencaharian seseorang dan mencari-cari pasangan hidup. Persoalan utama ialah keintiman vs  isolasi. Jika seseorang berhasil menemui pasangan, keintiman dengan lawan jenis dapat tercapai.
7.       Dewasa (40-an—50-an tahun)
Merupakan masa yang panjang, dimulai dari pertenghan 20 tahun hingga usia 65 tahun. Selama tahap ini, ketetapan karir dan mengembankan keturunan harus diperhatikan. Persoalan utama ialah pengembangan generasi vs stagnasi.
8.       Masa tua (60 tahun ke atas)
Persoalan utama ialah integritas vs putus asa. Kepuasan atas hidup akan menghasilkan integritas yang baik, sedangkan rasa takut akan kematian yang datang sebelum mencapai tujuan hidup akan menghasilkan keputusasaan.
F.       Erich Fromm (1900—1980)
Bagi Fromm, adalah totalitas dari keturunan dan memperoleh karakteristik. Dia membedakan temperamen dari karakteristik. Temperamen mengarah pada hal-hal yang diturunkan, konstitusional dan tidak dapat dirubah. Karakter dapat berkembang melalui pengaruh social.

Types
Type kepribadian muncul sebagai usaha manusia untuk untuk mengasimilisi karakternya sendiri dengan social, untuk menghubungkan dirinya dengan social.
a.       Receptive character, menuntut bahwa segala hal yang ada di luar dunia diterimanya. Untuk orang seperti ini, cinta berarti mencintai.
b.      Hoarding character, dunia luar menjadi ancaman.dia merasa aman ketika dijaga dan dilindungi.
c.       Exploitative character, memuaskan hasratnya kekuatan dan kelicikan. Ia sangat agresif terhadap orang lain.
d.      Marketing character, menganggap dirinya sebuah komoditi yang dapat dibeli dan dijual. Pandangan ini melihat sejauh mana dia dapat menjual dirinya kepada orang lain.

2.       ALIRAN BEHAVIORISTIK
A.      JOHN WATSON (1878-1958)
Dasar dan konsep utama aliran behaviorisme adalah menjauhkan diri dari pendekatan pendekatan introspeksi yang pada masa itu dianut para psikolog. Watson menempatkan psikologi sebagai ilmu alam yang harus memiliki standar ilmiah yang pasti melalui berbagai percobaan di laboratorium . tentu saja, segala sesuatu yang diteliti adalah hal yang nyata, bukan jiwa dalam arti metafisik, batin maupun kesadaran abstrak. Dengan kata lain, semua yang dikaji adalah tingkah pola yang konkret.
Beberapa pandangan Watson yang Utama ialah :
1.       Teori stimulus dan Respons (S-R) : stimulus adalah semua objek di lingkungan, termasuk juga perubahan jaringan dalam tubuh. Respons adalah apapun yang dilakukan sebagai jawaban terhadap stimulus, mulai tingkat sederhana hingga tingkat tinggi, termasuk juga pengeluaran kelenjar. Respons ada yang Overt (Terlihat) dan Covert (tidak telihat), learned  (dipelajari) dan Unlearned (Tidak dipelajari).
2.       Penentu perilaku bukan unsure-unsur Keturunan atau Hereditas, tetapi unsur lingkungan dan faktor eksternal yang merangsang manusia untuk bertindak.
3.       Penjelasan terhadap mind dipandang tidak ilmiah atau terlampau spekulatif.
4.       Pendekatan Empiris harus diutamakan yang dicirikan oleh Pengamatan, Pengkondisian, pengujian dan laporan Lisan.
5.       Tidak setuju dengan Insting tetapi lebih menekankan pada Respon yang tidak dipelajari.
6.       Kebiasaan berperilaku ditentukan oleh kebutuhan, jika tidak dibutuhkan den terlalu sering dilakukan akan timbul rasa bosan dan kebiasaan tersebut akan hilang.
7.       Proses berpikir dan berbicara berjalan seirama
8.       Setiap perilaku dapat dikontrol karena ada hukum yang mengaturnya. Dengan memahami stimulus dan respons, perilaku tertentu dapat diprediksi secara ilmiah.
B.      B.F SKINNER (1904-1994)
Pandangan Skinner dipengaruhi secara langsung oleh pandangan Watson yang memahami hubungan stimulus dengan respons secara induktif melalui paham-paham deskripsionalitasnya. Skinner berpandangan bahwa manusia adalah mesin yang bertindak dengan cara yang teratur dan dapat diprediksi sebagai jawaban terhadap tekanan eksternal.
Beberapa teori yang dikemukakan oleh Skinner adalah :
1.       Operant dan Respondent behavior
Terdapat proses operant conditioning yang menentukan perilaku sebagai respondent behavior dan operant behavior dengan konsep utama bahwa Reinforcement mendahului UCR/CR, dan reinforcement terjadi setelah respons.
2.       Positive dan Negative Reinforcers
Perilaku yang Muncul diperkuat oleh adanya Positive reinforcers dimana perilaku dikuatkan karena adanya stimulus yang dibutuhkan dan sangat menyenagkan. Sebagai contoh, seorang anak meminta permen. Jika permen diberikan maka dia akan kembali mengulangi perilakunya yaitu meminta permen. Yang kedua ialah Negative Reinforces dimana perilaku dikuatkan jika stimulus dihilangkan atau penguatan tingkahlaku dengan menghindari bahaya. Sebagai contoh, kita menggunakan kaca mata hitam (kacamata matahari) untuk melindungi dari silau matahari.
3.       Extinction (Pemunahan)
Jika Reinforce (penguat) dihilangkan perilaku pun akan hilang atau yang disebut dengan extinction (Pemunahan)
4.       Penjadwalan Reinforcement
Peningkatan perilaku yang bervariasi ditunjang oleh keragaman penjadwalan Reinforcement. Jadwal penguatan dipelajari Skinner dengan interval dan rasio, yaitu Interval tetap, Interval berubah, rasio tetap dan rasio berubah.
5.       Diskriminasi
Jenis lain dari stimulus dalam mengontrol perilaku adalah Diskriminasi. Dalam experiment diskriminasi  sederhana terhadap merpati, burung tersebut mengais di piringan hitam (merpati dapat melihat warna). Ketika piringan hijau di berikan, tidak ada penguatan yang diberikan. Dengan kata lain formasi dari Diskriminasi adalah melibatkan antara pengkondisian dan pemunahan. Ketika piringan-piringan diberikan secara acak, piringan hitam selalu menguat sementara piringan hijau tidak pernah menguat. Karena fenomena generalisasi, di awal eksperimen , merpati dapat mengais dengan sama antara kedua piringan, tetapi diskriminasi dibentuk dia kurang mengais-ngais piringan hijau dan lebih sering mengais piringan merah.
6.       Secondary (Conditioned) Reinforcement)
Adanya secondary reinforcement, stimulus conditioning process dengan reinforces asli yang berdampak pada reinforcement tersebut.
7.       Aversive Conditioning
Melibatkan situasi yang tidak dikehendaki atau tidak menyenangkan dalam proses conditioning dengan pendekatan hukuman (punishment) dengan reaksi meloloskan diri dan menghindar organism.
C.      ALBERT BANDURA (1925-……)
Bandura memperkenalkan teori belajar social dalam pandangannya.  Bandura percaya bahwa sebagian besar perilaku kita diperoleh dari meniru apa yang orang lain lakukan. Ia juga percaya bahwa lingkungan lah yang membentuk kita. Belajar dengan mengamati (observational learning) tingkah laku orang lain dan akibat yang ditimbulkannya, akan memperkuat tingkah laku manusia.  Setiap orang yang dikenal akan menjadi panutan (model) dalam berperilaku. Kedudukan observational learning dengan pola modeling sangat penting dalam proses pembelajaran. Model-model yang diamati memberikan pengaruh yang signifikan dalam memprkuat tingkahlaku manusia.
3.       ALIRAN KOGNITIF
A.      JEAN PIGET (1896-1980)
Tahapan Perkembangan Kognitif
a.       Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Proses paling awal dalam hidup, anak belum memiliki konsep mengenai objek, tetapi selama dua tahun pertama hal tersebut mulai berkembang.konsep mengenai objek  dan tempat dihasilkan dari aktvitas penyesuaian dengan dunia. Melalui penyesuaian ini, anak mengakomodasikan dirinya kepada dunia. Anak merubah dirinya menyesuaikan dengan lingkungan.
b.      Tahap Preopersional (2-7 tahun)
Pada periode ini pemikiran logis relative mulai terorganisir. Anak pada fase ini sering bertentangan dengan dirinya sendiri tetapi tidak terganggu dengan pertentangan tersebut. Diikuti dengan perbedaan sudut pandang yang beragam dari anak ke anak.pada masa ini sifat Egosentrisme terbentuk di mana semua hal terpusat pada diri si anak. Kemampuan simbolis meningkat , apa yang dilihat dan dirasakan diungkapkan melalui symbol-simbol.
c.        Tahap operasional konkret (7-12 tahun)
Pada tahap ini, konsep nyata mengenai alam terbentuk. Anak dapat memahami secara detil mengenai atribut-atribut dari objek, dan objek yang sama dimasukkan kedalam lebih dari satu kelas.
d.      Tahap Operational Formal (12 tahun-dewasa awal)
Pada masa ini anak dapat menyetujui sesuatu yang abstrak menjadi lebih nyata dan pemikiran tentang sesuatu dapat terbentuk. Anak dapat memberi alasan tentang situasi yang nyata dan khayalan. Pada masa ini konsentrasi terhadap pemikiran merupakan karakter utama.

B.      NOAM CHOMSKY
Chomsky pada dasarnya menentang tiga aspek pendekatan Skinner : (1) Stimulus Control, (2) reinforcing system dan (3) response strength.
 Teori utama skinner adalah : Theory Of Grammar
Chomsky, memberikan kontribusi untuk psikologi kognitif melalui analisis tata bahasa (grammar). Bagi Chomsky, tata bahasa merupakan suatu kumpulan aturan yang memiliki dua fungsi.
(1). Membedakan antara kalimat yang tertata dari rantai kata yang tidak tertata
(2). Mengidentifikasi hubungan ketatabahasaan dalam berbagai macam kelimat.
Tata bahasa terdiri atas kumpulan aturan-aturan yang mengadakan kalimat besar  dengan jalan yang hampir sama seperti axioma di bidang geometri yang digunakan mngkonstruksikan dalil.


4.       ALIRAN HUMANISTIK
A.      CARL ROGERS (1902-1988)
Teorinya yang paling terkenal adalah teori aktualisasi diri. Teori aktualisasi dirinya bertitik tolak pada pandangannya tentang potensi diri. Setiap manusia memiliki potensi dalam jiwanya yang harus didorong keluar dan berbentuk proses aktualisasi diri yang potensinya keluar datang dari luar, seperti melalui proses pembelajaran, pendidikan, pembinaan dari orang tua. Hal ini karena potensi diri awalnya merupakan sesuatu yang sangat rahasia dan pribadi. Bagi Rogers, kehidupan setiap manusia membutuhkan konsep diri yang jelas, yaitu sebagai diri yang ideal, gambaran diri, dan harga diri.


B.      ABRAHAM MASLOW (1908-1970)
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Kebutuhan fisiologis atau dasar
2.       Kebutuhan akan rasa aman
3.       Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4.       Kebutuhan untuk dihargai
5.       Kebutuhan untuk aktualisasi diri

KebutuhanAFisiologis
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan, seks.
Kebutuhan-akan-Rasa-Aman
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi, dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya.
Kebutuhan-akan-Rasa-Kasih-Sayang
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan, dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.
Kebutuhan-akan-Harga-Diri
Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior.
Kebutuhan-akan-Aktualisasi-Diri
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri


























DAFTAR  PUSTAKA
Lundin, Robert W. 1991. Theories and System Of Psychology.
Toronto: D.C. Health and Comp.

Rosleny, Marliany. 2010. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

www.wikipediacom


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost