ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI
1.
ALIRAN
PSIKOANALISIS
A.
SIGMUND FREUD (1856-1939)
Menurut Freud, Mind pada dasarnya dibagi atas
kesadaran (conscious) dan ketidaksadaran (unconscious) serta ada pula Prasadar
(preunconscious). Manusia berperilaku karena insting seksual (tidak sadar/unconcious) yang bersumber dari
Pleasure atau libido.
kesadaran
(conscious), Prasadar (preunconscious), dan ketidaksadaran (unconscious)
Dianalogikan sebagai “Gunung Es”. Unconscious
merupakan bagian terpenting dari Mind yang paling sedikit dapat diakses dan
merupakan tempat menentukan kekuatan kepribadian. Di sana memori yang telah di
repress dari kehidupan awal, sumber kekuatan fisik, dan insting. Preunconscious
merupakan jembatan yang memisahkan antara conscious dan unconscious. Di sana
dimuat memori dan ide-ide yang dapat selalu siap di recall (ingat). Conscious
sendiri hanya berisi sebagian kecil dari Mind, pikiran yang mana seseorang
sadar atas setiap momen yang diberikan.
Struktur kepribadian menurut Freud :
-
ID, merupakan struktur kepribadian paling
mendasar dari kepribadian. Merupakan bagian dari ketidaksadaran yang menuntut
kepuasan untuk diwujudkan
-
EGO (asas kenyataan), merupakan pengembangan
dari Id, dan mengontrol kesadaran . Ego menunjukkan aktivitas psikologis, serta
mengontrol antara permintaan ID dan SUPEREGO.
-
SUPEREGO (asas moralitas), merupakan kesadaran
tertinggi manusia yang terbagi kedalam dua subsistem yaitu Batiniah
(conscience) yang terdiri atas hal yang salah dan hal yang tidak boleh
dilakukan, dan Ego-Ideal yang terdiri
atas hal yang benar dan besar.
Tahapan
perkembangan Psikoseksual :
-
Fase Oral ( 0 - 18 bulan ): Area pusat
Kenikmatan Terletak di mulut
-
Fase Anal (18 bulan – 3.5 tahun) : Area pusat
kenikmatan terletak di Anus
-
Fase Phalic ( 3 – 5 tahun) : Area pusat
kenikmatan terletak pada alat kelamin (genital) serta berkembangnya Oedipus
kompleks dan electra kompleks
-
Fase Laten (5/ 6 tahun – 12/13 tahun) : Mulai
tertarik kepada lawan Jenis
-
Fase Genital ( masa Dewasa) : Menjalin hubungan
cinta dan pernikahan hingga pada keintiman hubungan seksual.
B.
ALFRED ADLER (1870-1937)
Tidak setuju dengan teori Freud tentang perilaku yang
didorong libido seksualitas. Adapun Adler memandang manusia lebih Positif dan
sosialis. Bagi Adler, kesadaran merupakan aspek terpenting dari Mind (pikiran).
Beberapa Teori yang dikemukakan Adler:
1.
Inferioritas dan Kompensasi
Manusia berperilaku sebagai wujud kompensasi/pengganti
atas kekurangan yang dimilikinya.
2.
Tuntutan Dinamis dan keunggulan (Dynamic
strivings and superiority)
Setiap individu memiliki motivasi bawaan yang
menggerakkan manusia untuk bertahan hidup dan mengembangkan diri.
3.
Minat Sosial
Manusia mempunyai 3 keterkaitan social, yaitu :
pekerjaan, masyarakat dan cinta.
minat sosial potensial tidak dapat
terlepas dengan mana seseorang dapat merespon situasi social
C.
CARL
JUNG (1875-1961)
Carl Jung juga mengemukakan teori
kesadaran dan ketidaksadaran seperti Freud. Ia membagi Ketidak sadaran ke dalam
dua bagian yaitu :
a.
Ketidaksadaran Personal (Personal
unconscious), paling dekat dengan
kesadaran dan memuat memori atau ingatan yang direpres atau ditahan dan
dilupakan dari awal kehidupan, seperti pengalaman pahit. Hal tersebut berbeda
dan memiliki keunikan pada masing-masing individu tergantung pada pengalaman
masa lalu yang dimiliki.
b.
Ketidaksadaran kolektif (collective
unconscious), merupakan fondasi dasar seluruh
struktur kepribadian . Adapun ketidaksadaran kolektif menurut Jung
diturunkan secara hereditas, dan sudah ada sebelum manusia diciptakan. Seperti
rasa cinta kepada ibu, takut pada ular, dan mengenal Tuhan.
Archetypes
1.
Persona, sebenarnya muncul dari
ketidaksadaran untuk mengambil bentuk “topeng” dan menjadi kepribadian umum
kita. Itu merupakan pengalaman dari tata cara social. Kadang-kadang, itu
menjadi kepribadian yag kita “hidupkan” untuk mengesankan orang lain. Melalui
usia yang sudah tidak terbilang, seseorang menggunakan topeng, berbicara
psikologis, jadi archetype dari persona telah tersusun.
2.
Anima, adalah feminimitas pada pria dan maskulin
pada wanita. Dalam hal ini semua orang adalah bisexual—memuat antara maskulin
dan feminism. Melalui anima-animus kita mampu memahami perbedaan jenis kelamin.
Sebagai seorang pria, kita memproses sebuah anima yang memampukan saya memahami
istri dan perempuan lain lebih baik.
3.
Shadow, mewakili sisi gelap dari alam kita. Itu
memuat insting-insting yang dapat membawa kita dari bentuk yang paling rendah.
4.
Self, adalah salah satu system penting dari
kepribadian. Hal tersebut mewakili tuntutan manusia untuk persatuan dan
keutuhan.
D.
KAREN HORNEY (1885-1952)
Salah satu karyanya yang paling penting adalah dasar
kecemasan (basic anxiety). Hal tersebut tidak diturunkan, tetapi diproduksi
oleh budaya yang dimiliki dengan pengasuhan. Dasar kecemasan adalah perasaan
tidak berdaya dalam sebuah tantangan dunia. Rasa tidak berdaya dapat menjadi
kondisi utama untuk berbagai kesulitan kepribadian.
Teori Horney yang paling terkenal adalah “Neurotic”. Ia
menekankan adanya hubungan yang jelas antara neurosis dengan kehidupan
sehari-hari yang dijalani penderita neurosis. Horney berpendapat bahwa
sebenarnya neurosis adalah cara yang digunakan manusia untuk menjalani hubungan
dengan manusia lainnya. Beberapa kebutuhan Neurosis adalah sebagai berikut :
1.
Neurosis membutuhkan kasih sayang dan pengakuan
(dipuji dan dikagumi)
2.
Neurosis membutuhkan mitra (menyerah dan
dilindungi)
3.
Neurosis butuh untuk membatasi kehidupan
seseorang (kesopanan yang
Berlebihan dan isolasi)
4.
Neurosis membutuhkan Daya (membenci kelemahan
dan memuliakan kekuatan)
5.
Neurosis membutuhkan eksploitasi atas orang lain
(untuk Menang, untuk memperoleh keuntungan dari pihak lain)
6.
Neurosis membutuhkan kehormatan (menerima
penghargaan publik)
7.
Neurosis membutuhkan kekaguman pribadi (tersanjung
dan terpuji)
8.
Neurosis membutuhkan Ambisi dan pencapaian
pribadi (Kekayaan dan ketenaran, terlepas dari konsekuensi)
9.
Neurosis membutuhkan swasembada dan kemandirian
(mengatur seseorang terlepas dari orang lain)
10.
Neurosis membutuhkan kesempurnaan (menjadi
sempurna dan peka terhadap kritik)
E.
ERIK ERIKSON (1902-1994)
Erik Erikson terkenal dengan teori tentang delapan tahap perkembangan pada manusia. Erikson menjadi terkenal karena upayanya dalam mengembangkan
teori tentang tahap perkembangan manusia yang
dirintis oleh Freud. Erikson menyatakan bahwa pertumbuhan
manusia berjalan sesuai prinsip
epigenetik yang
menyatakan bahwa kepribadian manusia berjalan menurut delapan tahap.
1.
Masa
Bayi : Tahap Oral-sensory
Persoalan
utama ialah kepecayaan vs ketidakpercayaan. Sebagai contoh, Jika perawatan
baik, melibatkan pemuasan atas rasa lapar dan memberikan kasih sayang, rasa percaya
akan terbangun. Jika rasa lapar diabaikan atau jika ibu khawatir berlebihan
akan mendatangkan ketidakpercayaan.
2.
Masa
Tegap : Fase Anal (0—1 tahun)
Persoalan
utama ialah otonomi vs rasa malu atau
ragu. Sebagai contoh, Pada Fase ini anak dilatih untuk menahan atau
mengeluarkan kotoran dasar dari tubuhnya. Jika latihannya sukses, maka anak
akan mampu mengatur ataupun mengendalikan dirinya dan mampu bertindak atas
dirinya sendiri. Apabila gagal, maka kegagalan dan hukuman akan menimbulkan
rasa malu.
3.
Masa
bergerak : Fase Genital (1—3 tahun)
Pada
masa ini anak belajar membedakan antara dua jenis kelamin. Persoalan utama ialah Inisiatif vs rasa bersalah. Dengan meningkatnya pergerakan, prestasi
baru adalah mungkin, meningkatkan insiatif, diikuti oleh pernyataan puas atas
prestasi.
4.
Fase
Laten (6—10 tahun)
Anak
belajar untuk berusaha menjadi ahli dalam pelajaran sekolah. Persoalan utama
ialah keja keras vs inferioritas.
Kesuksesan seseorang dalam berusaha menghantarkannya pada rasa industry,
sementara kegagalan di sekolah atau prestasi yang lain dan hubungan dengan
teman menghantar pada inferioritas.
5.
Remaja
(10—20 tahun)
Periode
ini diawali dengan pubertas dengan ciri bangkitnya rangsangan seksual.
Persoalan utama ialah identitas vs
persoalan identitas, dan bertugas mengembangkan rasa jati diri. Periode ini merupakan periode
berkelompok atau “golongan” dibentuk, bagian pemenuhan kebutuhan identifikasi
seseorang, dan jati diri dicapai dengan menetapkan peranan gender.
6.
Dewasa
Awal (20-an—30-an tahun)
Merupakan
periode setelah usia sekolah, dimana termasuk di dalamnya mendapatkan pekerjaan
untuk menopang mata pencaharian seseorang dan mencari-cari pasangan hidup.
Persoalan utama ialah keintiman vs isolasi. Jika seseorang berhasil menemui
pasangan, keintiman dengan lawan jenis dapat tercapai.
7.
Dewasa
(40-an—50-an tahun)
Merupakan
masa yang panjang, dimulai dari pertenghan 20 tahun hingga usia 65 tahun.
Selama tahap ini, ketetapan karir dan mengembankan keturunan harus
diperhatikan. Persoalan utama ialah pengembangan
generasi vs stagnasi.
8.
Masa
tua (60 tahun ke atas)
Persoalan
utama ialah integritas vs putus asa.
Kepuasan atas hidup akan menghasilkan integritas yang baik, sedangkan rasa
takut akan kematian yang datang sebelum mencapai tujuan hidup akan menghasilkan
keputusasaan.
F.
Erich
Fromm (1900—1980)
Bagi
Fromm, adalah totalitas dari keturunan dan memperoleh karakteristik. Dia
membedakan temperamen dari karakteristik. Temperamen mengarah pada hal-hal yang
diturunkan, konstitusional dan tidak dapat dirubah. Karakter dapat berkembang melalui
pengaruh social.
Types
Type
kepribadian muncul sebagai usaha manusia untuk untuk mengasimilisi karakternya
sendiri dengan social, untuk menghubungkan dirinya dengan social.
a.
Receptive
character, menuntut bahwa segala hal yang ada di luar dunia diterimanya. Untuk
orang seperti ini, cinta berarti mencintai.
b.
Hoarding
character, dunia luar menjadi ancaman.dia merasa aman ketika dijaga dan
dilindungi.
c.
Exploitative
character, memuaskan hasratnya kekuatan dan kelicikan. Ia sangat agresif
terhadap orang lain.
d.
Marketing
character, menganggap dirinya sebuah komoditi yang dapat dibeli dan dijual.
Pandangan ini melihat sejauh mana dia dapat menjual dirinya kepada orang lain.
2. ALIRAN BEHAVIORISTIK
A.
JOHN
WATSON (1878-1958)
Dasar
dan konsep utama aliran behaviorisme adalah menjauhkan diri dari pendekatan
pendekatan introspeksi yang pada masa itu dianut para psikolog. Watson
menempatkan psikologi sebagai ilmu alam yang harus memiliki standar ilmiah yang
pasti melalui berbagai percobaan di laboratorium . tentu saja, segala sesuatu
yang diteliti adalah hal yang nyata, bukan jiwa dalam arti metafisik, batin
maupun kesadaran abstrak. Dengan kata lain, semua yang dikaji adalah tingkah
pola yang konkret.
Beberapa
pandangan Watson yang Utama ialah :
1.
Teori
stimulus dan Respons (S-R) : stimulus adalah semua objek di lingkungan,
termasuk juga perubahan jaringan dalam tubuh. Respons adalah apapun yang
dilakukan sebagai jawaban terhadap stimulus, mulai tingkat sederhana hingga
tingkat tinggi, termasuk juga pengeluaran kelenjar. Respons ada yang Overt
(Terlihat) dan Covert (tidak telihat), learned
(dipelajari) dan Unlearned (Tidak dipelajari).
2.
Penentu
perilaku bukan unsure-unsur Keturunan atau Hereditas, tetapi unsur lingkungan
dan faktor eksternal yang merangsang manusia untuk bertindak.
3.
Penjelasan
terhadap mind dipandang tidak ilmiah atau terlampau spekulatif.
4.
Pendekatan
Empiris harus diutamakan yang dicirikan oleh Pengamatan, Pengkondisian,
pengujian dan laporan Lisan.
5.
Tidak
setuju dengan Insting tetapi lebih menekankan pada Respon yang tidak
dipelajari.
6.
Kebiasaan
berperilaku ditentukan oleh kebutuhan, jika tidak dibutuhkan den terlalu sering
dilakukan akan timbul rasa bosan dan kebiasaan tersebut akan hilang.
7.
Proses
berpikir dan berbicara berjalan seirama
8.
Setiap
perilaku dapat dikontrol karena ada hukum yang mengaturnya. Dengan memahami
stimulus dan respons, perilaku tertentu dapat diprediksi secara ilmiah.
B.
B.F
SKINNER (1904-1994)
Pandangan
Skinner dipengaruhi secara langsung oleh pandangan Watson yang memahami
hubungan stimulus dengan respons secara induktif melalui paham-paham
deskripsionalitasnya. Skinner berpandangan bahwa manusia adalah mesin yang
bertindak dengan cara yang teratur dan dapat diprediksi sebagai jawaban
terhadap tekanan eksternal.
Beberapa
teori yang dikemukakan oleh Skinner adalah :
1.
Operant
dan Respondent behavior
Terdapat
proses operant conditioning yang menentukan perilaku sebagai respondent
behavior dan operant behavior dengan konsep utama bahwa Reinforcement
mendahului UCR/CR, dan reinforcement terjadi setelah respons.
2.
Positive
dan Negative Reinforcers
Perilaku
yang Muncul diperkuat oleh adanya Positive reinforcers dimana perilaku
dikuatkan karena adanya stimulus yang dibutuhkan dan sangat menyenagkan.
Sebagai contoh, seorang anak meminta permen. Jika permen diberikan maka dia
akan kembali mengulangi perilakunya yaitu meminta permen. Yang kedua ialah
Negative Reinforces dimana perilaku dikuatkan jika stimulus dihilangkan atau
penguatan tingkahlaku dengan menghindari bahaya. Sebagai contoh, kita
menggunakan kaca mata hitam (kacamata matahari) untuk melindungi dari silau
matahari.
3.
Extinction
(Pemunahan)
Jika
Reinforce (penguat) dihilangkan perilaku pun akan hilang atau yang disebut
dengan extinction (Pemunahan)
4.
Penjadwalan
Reinforcement
Peningkatan
perilaku yang bervariasi ditunjang oleh keragaman penjadwalan Reinforcement.
Jadwal penguatan dipelajari Skinner dengan interval dan rasio, yaitu Interval
tetap, Interval berubah, rasio tetap dan rasio berubah.
5.
Diskriminasi
Jenis
lain dari stimulus dalam mengontrol perilaku adalah Diskriminasi. Dalam
experiment diskriminasi sederhana
terhadap merpati, burung tersebut mengais di piringan hitam (merpati dapat
melihat warna). Ketika piringan hijau di berikan, tidak ada penguatan yang
diberikan. Dengan kata lain formasi dari Diskriminasi adalah melibatkan antara
pengkondisian dan pemunahan. Ketika piringan-piringan diberikan secara acak,
piringan hitam selalu menguat sementara piringan hijau tidak pernah menguat.
Karena fenomena generalisasi, di awal eksperimen , merpati dapat mengais dengan
sama antara kedua piringan, tetapi diskriminasi dibentuk dia kurang
mengais-ngais piringan hijau dan lebih sering mengais piringan merah.
6.
Secondary
(Conditioned) Reinforcement)
Adanya
secondary reinforcement, stimulus conditioning process dengan reinforces asli
yang berdampak pada reinforcement tersebut.
7.
Aversive
Conditioning
Melibatkan
situasi yang tidak dikehendaki atau tidak menyenangkan dalam proses
conditioning dengan pendekatan hukuman (punishment) dengan reaksi meloloskan
diri dan menghindar organism.
C.
ALBERT
BANDURA (1925-……)
Bandura
memperkenalkan teori belajar social dalam pandangannya. Bandura percaya bahwa sebagian besar perilaku
kita diperoleh dari meniru apa yang orang lain lakukan. Ia juga percaya bahwa
lingkungan lah yang membentuk kita. Belajar dengan mengamati (observational
learning) tingkah laku orang lain dan akibat yang ditimbulkannya, akan
memperkuat tingkah laku manusia. Setiap
orang yang dikenal akan menjadi panutan (model) dalam berperilaku. Kedudukan
observational learning dengan pola modeling sangat penting dalam proses
pembelajaran. Model-model yang diamati memberikan pengaruh yang signifikan
dalam memprkuat tingkahlaku manusia.
3. ALIRAN KOGNITIF
A.
JEAN
PIGET (1896-1980)
Tahapan
Perkembangan Kognitif
a.
Tahap
Sensorimotor (0-2 tahun)
Proses
paling awal dalam hidup, anak belum memiliki konsep mengenai objek, tetapi
selama dua tahun pertama hal tersebut mulai berkembang.konsep mengenai
objek dan tempat dihasilkan dari
aktvitas penyesuaian dengan dunia. Melalui penyesuaian ini, anak
mengakomodasikan dirinya kepada dunia. Anak merubah dirinya menyesuaikan dengan
lingkungan.
b.
Tahap
Preopersional (2-7 tahun)
Pada
periode ini pemikiran logis relative mulai terorganisir. Anak pada fase ini
sering bertentangan dengan dirinya sendiri tetapi tidak terganggu dengan
pertentangan tersebut. Diikuti dengan perbedaan sudut pandang yang beragam dari
anak ke anak.pada masa ini sifat Egosentrisme terbentuk di mana semua hal
terpusat pada diri si anak. Kemampuan simbolis meningkat , apa yang dilihat dan
dirasakan diungkapkan melalui symbol-simbol.
c.
Tahap operasional konkret (7-12 tahun)
Pada
tahap ini, konsep nyata mengenai alam terbentuk. Anak dapat memahami secara
detil mengenai atribut-atribut dari objek, dan objek yang sama dimasukkan
kedalam lebih dari satu kelas.
d.
Tahap
Operational Formal (12 tahun-dewasa awal)
Pada masa
ini anak dapat menyetujui sesuatu yang abstrak menjadi lebih nyata dan
pemikiran tentang sesuatu dapat terbentuk. Anak dapat memberi alasan tentang
situasi yang nyata dan khayalan. Pada masa ini konsentrasi terhadap pemikiran
merupakan karakter utama.
B.
NOAM
CHOMSKY
Chomsky
pada dasarnya menentang tiga aspek pendekatan Skinner : (1) Stimulus Control,
(2) reinforcing system dan (3) response strength.
Teori utama skinner adalah : Theory Of Grammar
Chomsky,
memberikan kontribusi untuk psikologi kognitif melalui analisis tata bahasa
(grammar). Bagi Chomsky, tata bahasa merupakan suatu kumpulan aturan yang
memiliki dua fungsi.
(1).
Membedakan antara kalimat yang tertata dari rantai kata yang tidak tertata
(2).
Mengidentifikasi hubungan ketatabahasaan dalam berbagai macam kelimat.
Tata
bahasa terdiri atas kumpulan aturan-aturan yang mengadakan kalimat besar dengan jalan yang hampir sama seperti axioma
di bidang geometri yang digunakan mngkonstruksikan dalil.
4. ALIRAN HUMANISTIK
A.
CARL
ROGERS (1902-1988)
Teorinya
yang paling terkenal adalah teori aktualisasi diri. Teori aktualisasi dirinya
bertitik tolak pada pandangannya tentang potensi diri. Setiap manusia memiliki
potensi dalam jiwanya yang harus didorong keluar dan berbentuk proses
aktualisasi diri yang potensinya keluar datang dari luar, seperti melalui
proses pembelajaran, pendidikan, pembinaan dari orang tua. Hal ini karena
potensi diri awalnya merupakan sesuatu yang sangat rahasia dan pribadi. Bagi
Rogers, kehidupan setiap manusia membutuhkan konsep diri yang jelas, yaitu
sebagai diri yang ideal, gambaran diri, dan harga diri.
B.
ABRAHAM
MASLOW (1908-1970)
Maslow
menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow,
manusia termotivasi
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut
memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis)
sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).
Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
2.
Kebutuhan
akan rasa aman
3.
Kebutuhan
untuk dicintai dan disayangi
4.
Kebutuhan
untuk dihargai
5.
Kebutuhan
untuk aktualisasi diri
KebutuhanAFisiologis
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan, seks.
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan, seks.
Kebutuhan-akan-Rasa-Aman
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi, dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya.
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi, dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya.
Kebutuhan-akan-Rasa-Kasih-Sayang
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan, dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan, dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.
Kebutuhan-akan-Harga-Diri
Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior.
Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior.
Kebutuhan-akan-Aktualisasi-Diri
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri
DAFTAR PUSTAKA
Lundin, Robert W. 1991. Theories and System Of Psychology.
Toronto: D.C. Health and Comp.
Rosleny, Marliany. 2010. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka
Setia
www.wikipediacom
0 komentar:
Posting Komentar